Selasa, 12 Februari 2019

Aliran seni rupa

15.aliran seni rupa

1). Naturalisme

Lukisan Naturalisme

Pengertian:

Corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Tahunabad ke-19. Ciri-ciri Objek Lukisannya Obyek yang digambarkan diungkapkan seperti mata melihat. Untuk memberikan kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi, keseimbangan, perspektf, pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita melihat.

Tokoh:

William Hogart dan Frans Hall, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.

2). Realisme

Lukisan Realisme

Pengertian:

Corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar ada. Ciri-ciri Objek Lukisannya ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut.

Tokoh:

Gustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore Daumier.

3). Romantisme

Lukisan Romantisme

Pengertian:

Corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastic, irrasional, indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedy yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita roma.

Ciri-Ciri:

Objek Lukisannya Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah, gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang lebih lembut.

Tokoh: 

Theobore, Gerriwult, Raden Saleh

4). Impresionisme

Lukisan Impresionisme

Pengertian:

Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan. Tahun1874.

Ciri-ciri Objek Lukisannya:

Dalam lukisan impressionisme obyek yang dihasilkan agak kabur dan tidak mendetail.

Tokoh:

Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, SIsley, Edward Degas, Mary Cassat, Kusnadi, Solichin dan Afandi.

5). Ekspresionisme

Lukisan Ekspresionisme

Pengertian:

aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaan.

Ciri-Ciri Objek Lukisannya:

Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain; kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia.

Tokoh:

Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, JJ. Kandinsky, Paul Klee, Affandi, Zaini dan Popo Iskandar.

6). Kubisme

Lukisan Kubisme

Pengertian:

Aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun 1907.

Ciri-ciri Objek Lukisannya:

Corak ini menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak.

Tokoh:

Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes, Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia dan Juan Gris.

7). Fauvisme

Lukisan Fauvisme

Pengertian:

Nama yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul pada abad ke 20. Karena keliaran dari warna-warna itulah oleh kritikus Perancis Louis Vauxelles dilontarkan dengan nama Fauvisme.Pada abad ke 20.

Ciri-Ciri:

Objek Lukisannya warna-warna yang liar. Des fauves dalam bahasa Perancis artinya binatang liar.

Tokoh:

Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan Kess Van Dongen.

8). Dadaisme

Lukisan Dadaisme

Pengertian:

Aliran yang dikatakan anti seni, anti perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan kekerasan. Karyanya aneh seperti misalnya mengkopy lukisan Monalisa lalu diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan. Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang bekas.Tahun lahir aliran seni ini adalah pada Perang Dunia ke-I.

Ciri-Ciri:

Objek Lukisannya seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi. Yang kemudian diungkapkan dalam bentuk main-main, secara sederhana dan kekanak-kanakan.

Tokoh:

Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp dan Picabia.

9). Futurisme

Lukisan Futurisme

Pengertian:

Aliran ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak aliran Kubisme yang dianggap statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan. Tahun lahirnya lukisan ini adalah pada tahun 1909.

Ciri-Ciri:

Objek Lukisannya Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga pada lukisan anjing digambarkan berkaki lebih dari empat.

Tokoh:

Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.

10). Surealisme

Lukisan Surealisme

Pengertian:

Surrelisme Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Melukiskan suasana yang mencekam lengang menakutkan serta hal-hal yang fantastis.Aliran seni rupa ini mulai ada pada Tahun 1024.

Ciri-Ciri:

Objek Lukisannya corak surealis berusaha membebaskan diri dari kontrol kesadaran, menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang aneh.

Tokoh:

Joan Miro, Salvador Dali darl Andre Masson. Di Indonesia bisa disebut Sudibio; Sudiardjo dan Amang Rahman.

11). Pop Art (Popular Art)

Lukisan Popular Art

Pengertian:

Nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Tahun berkembang di Amerika pada tahun 1956.

Ciri-Ciri:

Objek Lukisannya menampilkan suasana sindiran, karikaturis, humor dan apa adanya.

Tokoh:

Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes Oldenburg dan Cristo.

12). Post Modern (Kontemporer)

Lukisan Kontemporer

Pengertian:

Seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang, atau karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui.Aliran ini diperkenalkan kepada masyarakat Tahun70-an.

Ciri-Ciri:

Objek Lukisannya Mengutamakan kebebasan berekspresi,dinamis dan tidak terikat aturan. Teknologi masa kini dipadukan dengan seni merupakan ciri khas aliran kontemporer.

Tokoh:

Sprinka, Jim Supankat, Nyoman Nuarta, dan Angelina P.

13). Konstruktivisme

Lukisan Konstruktivisme

Pengertian:

Pergerakan di dalam seni dan arsitektur yang pertama kali di Moscow tahun 1915.

Tokoh:

Naum Gabo (1890 – 1977)

Kebangsaan : Rusia-Amerika, Laszlo Moholy-nagy (1895 – 1946)

Kebangsaan : Hungaria, Victor Pasmore (1908 – 1998)

Kebangsaan : British, Liubov Popova (1889 – 1924)

Kebangsaan : Rusia, dan Oskar Schlemmer (1888 – 1943)

Kebangsaan : Jerman.

14). Neo-Klasik

Lukisan Neo Klasik

Pengertian:

Seni yang ada sejak pecahnya revolusi Perancis. Bersifat rasional, obyektif dan klasik serta digunakan untuk mendidik.

Ciri-Ciri:

Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.

Bentuk selalu seimbang dan harmonis.

Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.

Raut muka tenang dan berkesan agung.

Berisi cerita lingkungan istana.

Cenderung dilebih-lebihkan.

Sejarah:

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius, bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.

Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

Tokoh:

J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)

15). Abstraksionisme

Lukisan Abstrak

Pengertian:

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu:

1. Abstrak kubistis
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga 
Tokoh : berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]

2. Abstrak Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ungkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali.

Tokoh:

Wassily kadinsky, Naum Goba.

Andriatmojo.blogspot.com

From

http://masterbama.blogspot.com/2014/11/aliran-seni-rupa.html?m=1

Kritik Seni Rupa – Analisis Formal, Interpretasi dan Penilaian

Pengertian Kritik Karya Seni Rupa

Kritik karya seni adalah kegiatan menanggapi karya seni guna menunjukan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Kelebihan dan kekurangan dalam karya seni tersebut digunakan dalam berbagai aspek serta untuk menunjukan kualitas dari sebuah karya. Selain itu, kritik karya seni juga digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni.

Orang yang melakukan kritik terhadap sebuah karya seni dan budaya orang lain atau dirinya disebut dengan kritikus. Tanggapan dan penilaian dari seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat kualitas sebuah karya seni serta dapat mempengaruhi harga jual atau penilaian ekonomis.

Berikut ini merupakan landasan yang harus ada sebelum menyampaikan sebuah kritikan.

Pengalaman yang cukup dalam materi kritik.


Keilmuan dan pengetahuan yang relevan.


Menguasai penerapan metode kritik yang tepat.


Menguasai media kritik atau kebahasaan yang efektif dan komunikatif.


Fungsi Kritik Seni

Kritik seni memiliki fungsi utama yakni menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni rupa antara seniman, karya, dan penikmat seni.

Selain itu, fungsi kritik seni yang lainya adalah kritik dengan gaya bahasa tulisan maupun lisan berusaha melakukan analisa, mengupas, dan diharapkan dapat memudahkan seniman dan penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.

Jenis Kritik Seni

Kritik seni dibedakan menjadi 4 macam dengan ciri khusus yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan jenis-jenis kritik seni.

Kritik Jurnalistik

Kritik jurnalistik biasanya ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah ataupun disampaikan secara terbuka. Kritik jurnalistik bertujuan untuk memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Jenis kritik yang satu ini berisikan ulasan ringkas yang jelas tentang sutu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain.

Kritik Pendagogik

Kritik pendagogik bertujuan mengembangkan bakat dan potensi artistik-estetik peserta didik supaya memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Jenis kritik pendagogik memiliki ciri-ciri diterapkan dalam kgiatan proses belajar mengajar dalam lembaga pendidikan kesenian. Kritik pendagogik dikembangkan oleh guru kesenian.

Kritik Ilmiah

Jenis kritik yang selanjutnya adalah kritik ilmiah atau akademi. Kritik ini melakukan pengkajian nilai secara luas, mendalam, dan sisematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment.

Sifat penilain kritik ilmiah adalah mutlak. Selain itu, kritik ini juga bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.

Kritik Populer

Kritik populer berkembang di seluruh dunia. Ciri kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.

Bentuk Kritik Seni

Berdasarkan titik tolak dan landasan yang digunakan, pendekatan kritik seni di bagi menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.

Pendekatan Formalistik

Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.Seorang tokoh kritikus formalis, Clive Bell berpendapat bahwa art is to be art, must be independent and self suficient.Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.

Pendekatan Ekspresivism

Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah.

Pendekatan Instrumentalistis

Teori seni instrumentalistis menganggap bahwa seni sebagai sarana guna memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen guna mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat. Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada masalah internal karya seni.

Tahapan Dalam Kritik Seni

Berdasarkan beberapa pendekatan dalam kritik seni, tahapan-tahapan kritik seni dapat di uraikan sebagai berikut.

Deskripsi

Deskripsi adalah tahapan guna menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, serta tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.Supaya kita dapat mendeskripsikannya dengan baik, seorang kritikus harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa.Tanpa mengetahui istilah-istilah tersebut seorang kritikus akan kesulitan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan seni rupa.

Analisis Formal

Analisis formal adalah tahapan yang digunakan untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Dalam tahapan yang satu ini, seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.

Interpretasi

Interpretasi adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah yang dihadirkan. Sifat penafsiran ini adalah terbuka, dipengaruhi oleh sudut pandang dan wawasan kritikusnya. Pada umumnya, semakin luas wawasan seorang kritikus semakin banyak pula penafsiran karya yang dikritisinya.

Evaluasi atau Penilaian

Evaluasi atau penilaian ini merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik guna menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal atau aspek kontek

Sumber dari:http://www.sumberpengertian.co/pengertian-kritik-karya-seni-rupa

Kerajinan dari fiberglass

Cara membuat gantungan kunci dari fiberglass



BAHAN

a. Resine blue / bening
b. Catalis Oil

ALAT

1. Cetakkan bisa terbuat dari kaca, besi / seng, plastik, dan lain-lain.
2. Kapas.
3. Minyak goreng.
4. Aneka pernik untuk hiasan bisa berupa foto, koin, pernak pernik, hewan yang diawetkan, atau barang unik apa saja.
5. Tempat adukan dari plastik / kaca / seng.

*Bahan bahan untuk membuat kerajinan fiberglass seperti catalis oil dan resine bisa Anda dapatkan ditoko bahan bahan kimia terdekat. 

PROSES CARA MEMBUAT FIBERGLASS

 1. Siapkan telebih dahulu alat cetak dan  olesi permukaannya denganmenggunakan kapas yang sudah dicelupkan dalam minyak goreng.
2.kemudian Campurlah kedua bahan
(no1 dan 2) sampai merata dengan perbandingan 10:1.
3. Setelah itu Masukkanlah pernik-pernik untuk hiasan (pernik-pernik bisa foto, bunga, hewan kecil, dan tulisan).
4. Lalu Diamkan beberapa menit sampai kedua bahan mengeras (biasanya didahului dengan panasnya campurkan kedua bahan).
5. Setelah beberapa menit dan campuran kedua babhan telah dingin keluarkan dari cetakan dengan hati-hati.
6. Lebih bagus diperhalus dengan digerinda / diamplas lalu dikompon yang halus.

Sumber:http://www.caramembuatmu.com/2014/04/cara-membuat-fiberglass.html?m=1

Selasa, 15 Januari 2019

Pameran seni rupa

1. Pengertian Pameran

Pameran adalah kegiatan untuk menampilkan suatu karya dalam usaha memperkenalkan produk yang berupa barang, jasa, atau prestasi kepada masyarakat umum. Pameran secara umum artinya akhir dari berolah seni (rupa) yang disajikan/ditampilkan pada masyarakat umum. Kegiatan pameran melibatkan banyak orang dan kerja sama yang kompak untuk mencapai sukses. Pameran digunakan untuk menampilkan karya seni rupa, sedangkan untuk karya seni musik, tari, dan teater dengan menggunakan istilah pergelaran/penyajian/pertunjukan.


2. Tujuan Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa

A. Memberikan motivasi pada penonton (publik) untuk mempelajari dan menikmati hasil karya seni rupa.
B. Untuk melestarikan dan pengembangan budaya nasional dan daerah setempat.
C. Di sekolah sebagai praktik atau perwujudan hasil akhir pendidikan seni budaya.
D. Untuk meningkatkan apresiasi seni
E. Sebagai wahana hiburan dan rekreasi para penonton (publik)


3. Fungsi Pameran

A. Sebagai sarana prestasi, kompetisi, timbul pemikiran untuk berbuat dan berkarya yang baik.
B. Sebagai sarana apresiasi, karena dengan melihat pameran seni akan muncul berbagai tanggapan kritik, penilaian, sarana, penghargaan, dan rangsangan seseorang untuk berbuat kreatif dalam berkarya dan berolah seni.
C. Sebagai sarana edukatif yaitu sarana pembelajaran untuk menanamkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan (estetika) dalam lingkup luas, mendidik siswa dalam keseimbangan batin (rasa) dengan akal (pikiran).
D. Sebagai sarana rekreasi karena pameran seni bisa dijadikan ajang hiburan, menghilangkan jenuh dan ketegangan batin.

4.Jenis jenis Pameran

Menurut Jumlah Pesertanya

Pameran tunggal, yaitu pameran seni rupa yang hanya diselenggarakan secara individual (perorangan).

Pameran kelompok/bersama, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan oleh beberapa seniman.


5.Manfaat Pameran Seni Rupa

Berikut ini adalah manfaat dari pameran karya seni:

  1. Untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan apresiasi seseorang terhadap karya seni rupa.
  2. Untuk melatih diri agar bisa bekerja sama dengan orang lain.
  3. Untuk melatih sikap tanggung jawab dan kemandirian.
  4. Untuk menumbuhkan motivasi.
  5. Untuk menghilangkan rasa stres dan jenuh dari rutinitas.
  6. Untuk dijadikan sebagai sarana promosi.




Sumber dari :
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pameran-seni-rupa-jenis-tujuan-manfaat-dan-fungsinya lengkap.http://sekolahbagiilmu.blogspot.com/2017/01/pengertian-pameran-seni-rupa-beserta.html?m=1